ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN. S
Tanggal : 15 Februari 2008
Waktu : 16.00 WIB
Tempat : Rumah Tn. S
I. Pengkajian
A. Data Umum
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. S
Umur : 33 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Status perkawinan : Kawin
Alamat : RT. 01 RW. 02 Desa Kemanggungan Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal
2. Susunan Keluarga
Nama
|
Umur
|
L/P
|
Status
|
Penddkn
|
Pekerjaan
|
Agama
|
Keadaan
|
Herlina
Syahril
Aji Nur Ismail
|
25 th
5 th
1 th
|
P
L
L
|
Istri
Anak
Anak
|
SMA
TK
-
|
IRT
-
-
|
Islam
Islam
Islam
|
Sehat
Sehat
Diare
|
Genogram
|
|
|
|
Keterangan :
: Laki-laki
|
|
|
|
: Perempuan
|
|
|
|
: Anak yang dikaji
Tipe
keluarga ini adalah keluarga inti, yang paling dominan dalam mengambil
keputusan adalah ayah sebagai kepala keluarga. Hubungan dalam keluarga
harmonis.
3. Kegiatan Sehari-hari
a. Kebiasaan tidur/ istirahat
1) Ayah tidak pernah tidur siang karena bekerja, malam dapat istirahat cukup
2) Ibu tidak pernah siang, malam dapat istirahat cukup
3) Anak-anak siang mesti tidur, malam istirahat cukup
b. Kebiasaan makan dan minum
Seluruh
anggota keluarga makan 3 kali/hari dengan makanan pokok nasi ditambah
lauk pauk (tahu, tempe, kadang-kadang telur dan ikan) serta sayur
sayuran jarang diselang-seling dengan buah-buahan, anak-anak sudah
diberikan makan pengganti ASI yaitu pisang.
c. Penggunaan waktu senggang
Penggunaan
waktu senggang oleh ibu digunakan untuk membersihkan rumah dan mengurus
keluarganya. Ibu kurang aktif mengikuti kegiatan pengajian ataupun yang
lainnya.
4. Situasi sosial budaya dan ekonomi
a. Penghasilan
suami tiap bulan tidak tetap tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Keperluan belanja keluarga menjadi tanggung jawab ibu dan
istri.
b. Hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar baik.
5. Situasi lingkungan
a. Perumahan
Rumah
milik sendiri. Jenis rumah permanen, atap dari genting lantainya ubin.
Kebersihan rumah kurang, ventilasi cukup, pencahayaan cukup, penerangan
rumah pada malam hari menggunakan listrik dan tidak ada cerobong asap.
b. Sumber air minum
Menggunakan sumur gali, keadaan air jernih, tidak berbau dan tidak berasa.
c. Tempat pembuangan tinja
Keluarga mempunyai jamban pribadi, namun kondisi jamban tidak terpelihara.
d. Pembuangan sampah
Sampah dibuang di tempat yang terbuka, di pinggir sungai.
6. Status kesehatan keluarga
a. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke puskesmas
b. Imunisasi kurang lengkap
c. KB : Ibu ikut KB suntik
d. Riwayat persalinan
Anak yang pertama dan kedua ditolong oleh bidan
e. Keadaan gizi keluarga
Pertumbuhan fisik keluarga Tn. S cukup, berat badan umumnya sesuai dengan usia anak, secara sepintas anak tampak sehat.
f. Penyakit yang pernah diderita
Untuk sebelumnya anaknya Tn. S juga menderita diare
g. Pengetahuan ibu
Ibu mengerti cara mengobati diare dengan obat tradisional
i. Analisa Data
Dari
analisa data masalah kesehatan yang dialami keluarga adalah lingkungan
yang kurang bersih (tidak adanya cerobong asap) didukung oleh sosial
ekonomi yang masih rendah dan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.
Faktor ini dapat berpengaruh terhadap status kesehatan keluarga itu. Hal
ini bisa dilihat pada anaknya yang menderita diare.
Dalam hal ini bidan perlu memberikan perawatan dan penyuluhan tentang diare maupun kesehatan lingkungannya.
ii. Perumusan Masalah
Dari
hasil analisa data timbul masalah pada keluarga yang disebabkan
ketidaktahuan keluarga dalam masalah kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Kebersihan lingkungan
2. Diare
iii. Prioritas Masalah
Untuk
mengatasi masalah yang dihadapi oleh keluarga Tn. S maka perlu
dilakukan prioritas masalah yang ada sesuai dengan metode Hanlon
kualitatif dengan USG (Urgency/mendesak, Seriuousness/kegawatan, Growth/
perkembangan).
1. Kesehatan lingkungan (kebersihan)
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1.
|
Sifat Masalah
|
2/3 x 1
|
2/3
|
Ancaman kesehatan
|
2.
|
Kemungkinan masalah dapat dirubah
|
½ x 2
|
1
|
Adanya kemuan dari keluarga untuk menciptakan lingkungna yang bersih
|
3.
|
Potensi pencegahan
|
1/3 x 1
|
1/3
|
Dengan penyuluhan tidak menjamin dapat merubah perilaku tersebut
|
4.
|
Penonjolan masalah
|
0/2 x 1
|
0
|
Keluarga tidak menyadari bahwa kebersihan lingkungan berpengaruh terhadap status kesehatan keluarga
|
Total skor
|
2
|
|
2. Diare
U S G
M
|
1
|
2
|
TH
|
|
M
|
1
|
2
|
TH
|
|
M
|
1
|
2
|
TH
|
1
|
|
-
|
0
|
|
1
|
|
-
|
0
|
|
1
|
|
-
|
0
|
2
|
|
|
0
|
|
2
|
|
|
0
|
|
2
|
|
|
0
|
TV
|
0
|
1
|
|
|
TV
|
0
|
1
|
|
|
TV
|
0
|
1
|
|
TH
|
0
|
0
|
|
|
TH
|
0
|
0
|
|
|
TH
|
0
|
0
|
|
T
|
0
|
1
|
|
|
T
|
0
|
1
|
|
|
T
|
0
|
1
|
|
Diare Diare Diare
Dari perhitungan diatas maka prioritas masalah yang harus diintervensi adalah :
2. Diare
3. Kebersihan lingkungan
ASUHAN KEBIDANAN PADA AN. A
DENGAN DIARE DEHIDRASI RINGAN
Tanggal : 17 Februari 2008
Waktu : 19.00 WIB
Tempat : di Rumah Tn. S
I. PENGUMPULAN DATA
B. Data Subyektif
1. Biodata
Nama anak : An. A
Umur : 1 bln
Jenis kelamin : perempuan
Nama Ibu : Ny. H Nama Bapak : Tn. S
Umur : 25 Th Umur : 32 Th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Penghasilan : – Penghasilan : tidak tetap
Status perkawinan : Syah perkawinan ke : 1
Lama perkawinan : 7 Th
Alamat : Kemanggungan RT.01 RW. 02 Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan anaknya BAB 3x sehari dengan konsistensi cair sejak 1 hari yang lalu.
3. Riwayat kesehatan sekarang
- Ibu mengatakan anaknya tidak menderita penyakit kelainan darah seperti hemofilia
- Ibu mengatakan anaknya tidak menderita penyakit kelainan congenital
- Ibu mengatakan anaknya tidak menderita penyakit infeksi kronis seperti TBC
- Ibu mengatakan anaknya tidak menderita penyakit keturunan seperti Diabetes Mellitus
- Ibu mengatakan anaknya tidak menderita retradasi mental.
4. Imunisasi yang didapat
- BCG : 1 kali – Polio : 4 kali
- Hepatitis : 3 kali – Campak : belum
- DPT : 3 kali
5. Pola kebutuhan sehari-hari
Sebelum Sakit
|
Selama Sakit
|
§ Pola Nutrisi
Makan : 3x/ hari
Porsi : 1 porsi kecil habis
Jenis : ASI + makanan tambahan
Gangguan : tidak ada
Minum :
Jenis : ASI, air putih
Gangguan : tidak ada
|
§ Pola Nutrisi
Makan : 3 x/ hari
Porsi : 1 porsi kecil tidak habis
Jenis : ASI, bubur
Gangguan : sulit makan
Minum :
Jenis : ASI, air putih
Gangguan : tidak ada
|
§ Pola eliminasi
BAB : 1 kali/ hari
Konsitensi : lunak
Warna : kuning kecoklatan
Gangguan : tidak ada
BAK : 5 x/ hari
Warna : kuning jernih
Gangguan : tidak ada
|
§ Pola eliminasi
BAB : > 3 x/ hari
Konsitensi : cair
Warna : kuning
Gangguan : Diare
BAK : 4 – 5x/ hari
Warna : kuning jernih
Gangguan : tidak ada
|
§ Pola Istirahat
Tidur siang : + 1 jam
Tidur malam : + 9 jam
Gangguan : tidak ada
|
§ Pola Istirahat
Tidur siang : : + 1 jam
Tidur malam : 8 jam
Gangguan : anak rewel
|
6. Faktor sosial budaya
Ibu mengatakan tidak menganut adat istiadat setempat yang mempengaruhi perkembangan anak
7. Kemampuan anak
Motorik Kasar : Berjalan sendiri tanpa jatuh
Motorik Halus : Mencoret-coret dengan alat tulis
Bahasa : Mengungkapkan keinginan secara sederhana
Perilaku Sosial : Menunjuk bagian tubuh dan menyebut namanya
C. Data Obyektif
1. Pemeriksaan fisik
a. Kesadaran : composmentis
b. Keadaan umum : sedang
- Tanda-tanda vital
Suhu : 37 oC
Nadi : 92 x/ menit
Respirasi : 30 x/ menit
c. Pemeriksaan antopometri
BB : 9,5 kg LIKA : 40 cm
PB : 70 cm LILA : 10 cm
d. Kepala-leher
Kepala : mesochepal
Muka : simetris, tidak oedema
Mata : simetris
Mulut : simetris, mulut/bibir kering, tidak ada stomatitis, gigi susu sudah tumbuh 1 buah
Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada secret dan epitaksis
Telinga : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada secret
Kulit : kering, turgor baik
Leher : tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid
Aksila : tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe
e. Thorax anterior
Simetris, tidak ada retraksi sternal
f. Abdomen anterior
Tidak ada pembesaran hati dan limpa
g. Genetalia
Sesuai dengan jenis kelamin laki-laki festis sudah turun
h. Anus
Berlubang, kemerahan, BAB > 3x/hari dengan konsistensi cair
i. Ekstermitas atas dan bawah
Simetris, tidak ada oedema, dapat digerakkan bebas
2. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium : tidak dilakukan
Rontgen : tidak dilakukan
USG : tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA
a. Diagnosa Nomenklatur
An. A umur 1 tahun jenis kelamin laki-laki dengan DIARE
Data dasar:
Data S:
· Ibu mengatakan anaknya bernama “A” umur 1 tahun, jenis kelamin laki-laki.
· Ibu mengatakan anaknya batuk, pilek, sulit makan dan disertai demam (kadang-kadang)
Data O
· Keadaan umum : sedang
· Kesadaran : composmentis
· Tanda-tanda vital :
Suhu : 37 0C
Nadi : 92 x/ menit
Respirasi : 30 x / menit
· Bibir : kering
· Anus : kemerahan, BAB > 3x/hari dengan konsistensi cair
b. Diagnosa Masalah
Gangguan eliminasi dengan adanya keluhan BAB > 3x/hari dengan konsistensi cair.
c. Diagnosa Kebutuhan
Penyuluhan tentang diare dan support mental pada keluarga.
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Potensial terjadi diare dengan dehidrasi berat.
IV. ANTISIPASI PENANGANAN SEGERA
Amati tanda bahaya terjadinya dehidrasi berat.
1. Mata cekung
2. Demam
3. Anak tidak mampu minum, turgor kulit kurang
4. Sakit anak menjadi parah
V. INTERVENSI
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang keadaan anaknya sekarang
2. Beritahu ibu dan keluarga agar tidak memberikan obat-obatan dari warung
3. Beritahu ibu dan keluarga untuk memberikan obat dari Nakes pada anaknya apabila demam/kompres air hangat
4. Beritahu ibu dan keluarga agar tidak memberikan makanan pendamping ASI sampai bayinya berumur 6 bulan
5. Beritahu ibu dan keluarga tanda diare dan dehidrasi berat
6. Anjurkan ibu dan keluarga memeriksakan anaknya ke puskesmas
VI. IMPLEMENTASI
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa anaknya menderita diare jadi ibu tidak perlu khawatir tapi harus segera diberikan penanganan
2. Memberitahu ibu dan keluarga agar tidak memberikan obat-obatan dari warung karena diare akan sembuh
3. Memberitahu ibu dan keluarga untuk memberikan obat dari Nakes apabila anaknya demam/mengompres dengan air hangat
4. Memberitahu
ibu dan keluarga agar tidak memberikan makanan pendamping ASI seperti
pisang sampai anaknya berumur 6 bulan, cukup diberikan ASI saja secara
on demand
5. Memberitahu ibu dan keluarga agar anaknya banyak minum air putih agar tidak dehidrasi.
6. Memberitahu ibu dan keluarga bahaya diare.
- penderita akan kehilangan cairan tubuh
- penderita tersebut menjadi lesu dan lemas
- penderita dapat meninggal bila kehilangan cairan tubuh lebih banyak lagi
7. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk memeriksakan anaknya ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan segera.
VII. EVALUASI
1. Ibu dan keluarga mengerti penjelasan yang sudah disampaikan.
2. Ibu dan keluarga mengatakan tidak memberikan obat warung.
3. Ibu dan keluarga mengatakan mau memberikan obat pada anaknya, obat yang diberikan oleh Nakes saja.
4. Ibu dan keluarga bersedia untuk tidak memberikan makanan pendamping ASI sampai bayinya berumur 6 bulan.
5. Ibu dan keluarga tahu bahaya diare.
6. Ibu dan keluarga mau membawa anaknya ke puskesmas untuk memeriksakan kondisi anaknya.