contoh askeb komunitas
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA
TN “ “ DENGAN TIDAK MENJADI AKSEPTOR KB
DI RT VIII KEL. SOREANG KEC.LAU KABUPATEN MAROS
TGL 22 MARET – 10 APRIL 2010
A. PENGKAJIAN KELUARGA
1. Biodata
Nama KK : Tn “ “
Umur : tahun
Suku : Bugis
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Pengasilan : Rp.400.000-/bulan
Nikah/lamanya : 1x / 4 tahun
Alamat : Makkida, Soreang
2. Daftar Anggota Keluarga
1. Sifat keluarga
1) Tipe keluarga merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, 2 orang anak dan saudara/ipar.
2) Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami yang paling dominan.
3) Hubungan antar anggota keluarga cukup harmonis.
4) Cara mengatasi masalah bila ada perselisihan dalam keluarga adalah menenangkan situasi kemudian musyawarah dan mencari solusinya.
2. Kebiasaan sehari-hari
1) Pola makan
Kebiasaan makan 2x sehari dengan makanan pokok nasi, lauk pauk, sayuran, kadang-kadang buah dan susu. Keadaan fisik anggota keluarga tidak ada yang kurus dan tidak ada yang kegemukan.
2) Istrahat dan tidur
Kebiasaan tidur anggotakeluarga baik dan teratur, dimana tidur siang kira-kira 60 menit mulai pukul 13.00 – 14.00 wita kecuali kepala keluarga yang jarang tidur siang berhubung karena pekerjaan . istrahat/tidur malam keluarga mulai 21.00 – 05.00 wita.
3) Rekreasi
Keluarga jarang mengadakan rekreasi secara khusus, waktu senggang digunakan untuk istrahat dan kumpul-kumpul dengan orang tua dan saudara-saudaranya sambil menonton TV atau mendengar radio.
4) Pekerjaan sehari-hari
Tuan “A” bekerja sehari-hari sebagai petani dan ny “R” sebagai ibu rumah tangga sesuai dengan kemampuannya dan mengurus anak-anak. Ibu dibantu oleh adiknya untuk menjaga anak-anaknya dan membantu ibu didapur.
5) Kebersihan diri
Kebersihan diri anggota keluarga cukup baik, mandi 2x sehari dengan sabun, mengosok gigi selesai makan dengan pasta gigi
3. Faktor sosial, ekonomi, dan budaya
a. Peranan anggota
1) Ayah sebagai pencari nafkah.
2) Ibu mengatur urusan rumah tangga dan mengasuh anak.
b. Penghasilan dan pengeluaran
1) Penghasilan setiap bulan rata-rata ± Rp. 400.000,-
2) Pengeluaran dalam keluarga setiap bulan tidak tetap.
3) Pemenuhan kebutuhan keluarga cukup untuk keperluan sehari-hari.
c. Hubungan keluarga dan masyarakat
Hubungan keluarga dengan masyarakat setempat cukup baik dalam arti anggota keluarga berinteraksi cukup baik denagn masyarakat setempat.
4. Faktor lingkungan
a. Rumah
1. Keluarga menempati rumah sendiri dengan bentuk rumah semi permanen dengan ukuran 4 x 5m.
2. Ventilasi rumah kurang sehingga pertukaran udara keluar masuk kurang untuk ruangan rumah.
3. Ruangan dalam rumah kurang mendapat cahaya sinar matahari.
4. Pengaturan dan kebersihan perabot rumah tangga cukup baik.
5. Pekarangan rumah sedikit dan tidak dimanfaatkan.
6. Keluarga tidak mempunyaikamar mandi dan WC.
b. Sumber air bersih
1. Sumber air bersih berasal dari sumur gali.
2. Keadaan air sumur agak keruh, tidak berbau dan tidak berwarna.
3. Keluarga meminum air yang sudah dimasak.
c. Tempat pembuangan
1) Keluarga BAB disembarang tempat (kebanyakan disawah)
2) Sampah dibuang kesawah, kadang-kadang dibakar.
3) SPAL keluarga adalah SPAL terbuka, sehingga airnya terpecik ke mana-mana.
d. Fasilitas hiburan
Keluarga memiliki TV dan radio sebagai sarana hiburan dan informasi bagi keluarga.
e. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan
1. Fasilitas social keluarga tersedia disekitar rumah misalnya warung.
2. Transportasi dengan menggunakan kendaraan umum.
3. Fasilitas kesehatan puskesmas cukup dengan rumah.
5. Riwayat kesehatan
1. Riwatyat kesehatan keluarga sekarang
1) Tn “ ”
Kondisi kesehatan dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan.
2) Ny “ ”
Sebagai ibu rumah tangga , Ny “ ” dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan.
3) Anak pertama dan kedua dalam keadaan kondisi sehat dan tidak ada keluhan.
2. Keluarga berencana
Setelah melahirkan anak kedua, ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.
3. Keadaan gizi keluarga
Pertumbuhan fisik anak-anak Tn “ ” cukup, secara sepintas anak-anak tampak sehat. Demikian pula nafsu makan keluarga baik, anak kedua masih menetek pada ibunya (ASI).
4. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
No
|
Tahun
|
Umur kehamilan
|
Jenis persalinan
|
persalinan
|
JK
|
Keadaan bayi
|
Nifas
| ||
Tempat
|
Penolong
|
Mati/hidup
|
disusui
| ||||||
1
| |||||||||
2
|
5. Riwayat penyakit yang pernah diderita keluarga
Tn “ ” dan keluarganya tidak pernah ada riwayat menderita penyakit menular, seperti TBC, hepatitis, AIDS/HIV dan penyakit kusta.
6. Pengkajian psikososial
a. Status
Tingkat emosi keluarga cukup baik, bila ada keluarga dalam keluarga diselesaikan dengan baik. Emosi ibu dalam kondisi stabil.
b. Konsep diri
Bapak dan ibu baik. Bapak dan ibu menjawab pertanyaan dengan ramah.
c. Pola interaksi/komunikasi
Interaksi antara anggota keluarga cukup baik, bahasa yang dipakai sehari-hari adalah bahasa Indonesia dan terkadang bahasa bugis.
d. Pola pertahanan dalam keluarga
Sebagai kepala keluarga, suami cukup disegani oleh anak-anaknya. Apabila ada masalah selalu dimusyawarakan bersama, namun hasil akhir selalu dilimpahkan keputusan kepada suami.
7. Pengkajian pengetahuan keluarga tentang
a. Keluarga berencana
Pengetahuan ibu tentang keluarga berencana masih kurang.
b. Kesehatan lingkungan
Pengetahuan keluarga tentang kesehatan lingkungan sangat kurang.
8. Harapan keluarga kepada bidan
Keluarga sangat berharap dapat dibantu dalam mengatasi masalah kesehatan dalam keluarganya.
9. Pemeriksaan fisik
Sehubungan dengan riwayat kesehatan keluarga maka dilakukan pemeriksaan fisik anggota keluarga dengan hasil :
a) Tn “ ”
TB : BB :
TD : N :
S : P :
b) Anak “ ”
TB : BB :
TD : N :
S : P :
c) Bayi “ ”
TB : BB :
TD : N :
S : P :
d) Saudara/Ipar
TB : BB :
TD : N :
S : P :
e) Ny “ ”
1) Keadaan umum ibu baik, emosi stabil
2) Kesadaran komposmentis
3) TB : BB :
4) Tanda-tanda vital :
a. TD :
b. N :
c. P :
d. S :
5) Kepala : Bersih dan rambut tidak rontok
6) Muka : Tidak pucat dan tidak ada oedema
7) Mata : Konjungtiva merah muda, selera putih jernih
8) Telinga : Tampak bersih, simetris kiri dan kanan
9) Leher : Tidak ada pembesaran kel. Tyroid, tidak ada pembesaran
kel. Limfe, dan tidak ada pembesaran vena jugularis.
10) Payudara : Simetris kiri dan kanan, tidak ada pembengkakan pada
payudara, putting susu terbentuk dan tidak ada nyeri tewkan dan massa.
11) Abdomen : Tanpa striae albicans, otot perut kendor, tidak ada luka
bekas operasi.
12) Vulva dan perineum : Tidak ada oedema dan varices.
13) Anus : Tidak ada hemorrhoid.
14) Ekstremitas bawah : Simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema dan
varices, reflex patella kiri dan kanan : +/+
B. PRIORITAS MASALAH
Untuk mengatasi masalah keluarga Tn “ ” secara keseluruhan tidak mungkin, oleh karena itu perlu dilakukan prioritas masalah kesehatan dan keperawatan yang mengancam kehidupan dan mengancam kesehatan keluarga yang menjadi prioritas masalah.
Agar dapat melakukan prioritas masalah keluarga secara tetap maka dilakukan pembobotan masalah dengan criteria sbagai berikut :
Table 3 : criteria pembobobtan masalah
Ibu belum ber-KB
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat masalah
|
2/3 x 1
|
2/3
|
Ancaman kesehatan
|
2
|
Kemungkinan masalah untuk diubah
|
2/2 x 2
|
2
|
Adanya keinginan ibu untuk mengetahui KB secara menyeluruh
|
3
|
Potensi pencegahan
|
1/3 x 1
|
1/3
|
Memberikan penyuluhan tentang keluarga berencana (KB)
|
4
|
Penonjolan masalah
|
0/1 x 1
|
0
|
Keluarga menyadari perlu mengatasi masalah tersebut
|
Total Skore
|
Kurang Pengetahuan Tentang Kesehatan Linkungan
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat masalah
|
2/3 x 1
|
2/3
|
Ancaman kesehatan
|
2
|
Kemungkinan masalah untuk diubah
|
1/2 x 2
|
1
|
Kemungkinan keluarga dapat membuat tempat sampah sendiri yaitu dengan di gali atau dibakar dan membuat SPAL yang tertutup
|
3
|
Potensi pencegahan
|
2/3 x 1
|
2/3
|
Adanya keiginan keluarga untuk memperbaiki kesehatan lingkungan
|
4
|
Penonjolan masalah
|
0/2 x 1
|
0
|
Keluarga tidak menyadari kebersihan lingkungan bisa mempengaruhi kesehatan keluarga
|
Total Skore
|
Berdasarkan hasil pembobotan masalah diatas, maka urutan prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga Tn “ ” dapat disusun sebagai berikut :
1. Ibu tidak pernah ber-KB
2. Kurang pengetahuan tentang kesehatan lingkungan
C. DIAGNOSA DAN MASALAH AKTUAL
1. Ibu tidak pernah ber-KB
DS :
· Ibu mengatakan sejak melahirkan anak pertama sampai sekarang tidak pernah ber-KB
· Ibu mengatakan tidak tahu tentang manfaat ber-KB
DO :
· Jarak dari anak pertama dan kedua cukup jauh, yaitu 3 tahun
· Ibu tidak dapat menyebutkan manfaat KB dan hanya tahu beberapa jenis KB
Analisa dan interpretasi data
a. Ibu tidak pernah KB sejak melahirkan anak pertama sampai sekarang dikarenakan masih kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat KB.
b. Kurangnya pengetahuan ibu tentang KB disebabkan oleh tingkat pendidikan ibu yang rendah dan kurangnya informasi secara penyuluhan kesehatan tentang KB dari tenaga kesehatan yang terkait.
2. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang kesehatan lingkungan
DS :
· Ibu mengatakan SPAL keluarga adalah SPAL terbuka
· Keluarga sering membuang sampahdi sawah
· Ibu mengatakan tidak memiliki WC dan BAB disembarang tempat
DO :
· Tampak air limbah keluarga berserakan dibelakang rumah
· Tampak sampah menumpuk di sawah belakang rumah
· Tampak banyak kotoran manusia dibelakang rumah
Analisa dan interpretasi data
Keluarga kurang menjaga kebersihan/kesehatan disebabkan karena mereka tidak menyadari dan masih kurang mengetahui bahwa kebersihan/kesehatan lingkungan besar dampaknya terhadap kesehatan lingkungan.
D. DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL
Tidak ada data yang mendukung terjadinya masalah potensial
E. TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung dalam melakukan tindakan segera dan kolaborasi
F. RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
1. Ibu belum pernah ber-KB
a. Tujuan : Ibu mau ber-KB
b. Kriteria
1) Ibu mengerti tantang KB
2) Ibu telah menggunakan salah satu alat kontrasepsi
c. Intervensi
1) Berikan penyuluhan kesehatan tentang manfaat KB.
Rasional : Dengan penjelasan tentang KB, maka diharapkan keluarga dapat mengerti tentang pentingnya menjadi akseptor KB.
2) Berikan penyuluhan kesehatan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi.
Rasional : Agar ibu dapat memilih salah satu alat kontrasepsi yang diinginkan
2. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan lingkungan
a. Tujuan : Keluarga mengerti dampak lingkungan yang tidak bersih terhadap kesehatan.
b. Kriteria :
§ Kelurga memiliki WC
§ Keluarga memiliki SPAL yang tertutup
§ Kelurga memiliki tempat sampah sendiri
c. Intervensi
1. Berikan penyuluhan pada kelurga tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan
Rasional : Dengan memberikan penyuluhan maka keluarga akan menyadari
bahwa kebersihan lingkungan bisa mempengaruhi kesehatan kelurga sehingga akan mulai menjaga kebersihan lingkunganya.
2. Anjurkan pada kelurga untuk membuat WC
Rasional : Kotoran yang dibuang sembarang tempat dapat menyebabkan berbagai
macam penyakit.
3. Anjurkan pada keluarga untuk membuat SPAL tertutup
Rasional : Air limbah yang berserakan dapat menyebabkan berbagai macam
penyakit .
4. Anjurkan keluarga untuk mengelola sampah dengan benar
Rasional : Pengelolaan sampah yang benar dapat menghindarkan dari segala
macam penyakit.
G. IMPLEMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
1. Ibu tidak pernah ber-KB
a) Memberikan penyuluhan kesehatan tentang manfaat dan pentingnya KB
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia memakai KB
b) Memberikan penyuluhan kesehatan tentang jenis alat kontrasepsi
Hasil : ibu mengerti dan mencoba menggunakan salah satu kontrasepsi
2. Kurangya pengetahuan keluarga tentang kesehatan lingkungan
a) Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang pentingnya menjada kesehatan lingkungan.
Hasil : keluarga mengerti dan bersedia melaksanakannya
b) Menganjurkan kepada keluarga untuk membuat WC
Hasil : keluarga bersedia membuat WC
c) Menganjurkan pada keluarga untuk membuat SPAL tertutup
Hasil : keluarga bersedia membuat SPAL tertutup
d) Menganjurkan keluarga untuk mengelola sampah dengan benar
Hasil : keluarga bersedia untuk tidak membuang sampah disawah lagi dan membuat tempat sampah sendiri
H. EVALUASI ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal April 2010 jam
1. Ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun
2. Keluarga telah mengerti pentingnya kesehatan lingkungan
0 komentar:
Posting Komentar